Kisah cangkul dan difusi inovasi
Ieu mah pacul nu abdi. Atos ti kapungkur di-anggé-na. Seukeutna tos pas. Nu saé mah diasahna gé ku taneuh. Gagangna gé tos raoseun, kanggo abdi mah. da kanggo Bapa mah bénten deui pacul nu saé nu kumaha téh, kedah dicobian nyalira.. Bagi siapapun yang berkecimpung di dunia penyuluh pertanian, teori difusi inovasi dari Everett Rogers […]
Berproses bersama Petani – sebuah catatan etnografi
Sejak enam bulan lalu, saya dan keluarga pindah ke desa. Kami membangun rumah kecil di sebuah kampung di tepian Bandung, bukan di komplek perumahan. Tidak ada niatan untuk mengokupansi pedesaan – pertimbangan utamanya hanyalah karena ini yang mampu kami beli dengan tabungan yang ada. Tidak jauh, jaraknya hanya 10an km sampai kota, tapi suasananya sama […]
Mencari ruang bermain
Tulisan ini menjadi pengantar untuk bahasan yang lebih detail tentang akses dan kedaulatan lahan di Jurnal Analisis Sosial AKATIGA vol. 23 No.2 tahun 2019. Artikel spesifik tersebut bisa diunduh di sini. Baca juga artikel menarik lainnya di sana! Hari ini saya merasa nostalgic. Saya ingat tiga puluh tahun yang lalu (saat saya berusia tujuh tahun, […]
Indonesia, (Covid19), dan mimpi besar kedaulatan pangan
Tulisan ini disiapkan untuk kegiatan Webinar yang diselenggarakan oleh Majalah Ganesha, PSIK dan Institut Sosial Humaniora Tiang Bendera di ITB, 22 Mei 2020. Pendahuluan: Covid-19 dan kerapuhan sistem pangan modern Susan Leigh Star, seorang sosiolog dari Amerika Serikat, pernah menulis, ‘krisis membukakan segala yang tersembunyi’. Di dalam studinya tentang ‘hal-hal membosankan’ (a study of boring […]
Pangan sebagai politik yang menubuh
Tulisan ini telah dipublikasikan di Pro:Aktif Online edisi April 2018: http://proaktif-online.blogspot.com/2018/04/pikir-pangan-sebagai-politik-yang.html Sudah menjadi norma umum bahwa ketahanan dan kedaulatan pangan mensyaratkan agar masyarakat mampu mengurangi ketergantungan pada satu jenis bahan pangan, atau beralih dari sistem pangan global ke penyediaan pangan di tingkat lokal. Tapi, pernahkah teman-teman menanyakan mengapa berbagai program pemerintah untuk mendiversifikasi pangan melalui sumber […]
Membawa Petani Gurem menjadi Juara: catatan kecil tentang prioritasisasi program pertanian Jawa Barat
Pendahuluan Tulisan singkat ini merefleksikan berbagai diskusi tentang akar masalah pertanian di Indonesia dan di Jawa Barat secara khusus. Salah satu akar permasalahan yang sering dibahas adalah petani gurem (secara definisi diartikan sebagai petani dengan penguasaan luas lahan kurang dari 0,5 Ha) yang pada prakteknya tidak dapat mengakumulasi keuntungan dari proses bertaninya untuk melakukan pengembangan […]
Kehidupan dan manusia dalam perspektif ilmu hayati: rejoinder atas orasi ilmiah Prof. Yasraf Piliang
Para pemikir Yunani kuno, misalnya, membedakan dua bentuk hidup. Pertama, zoe, yaitu fakta sederhana kehidupan umum semua makhluk hidup, yang menunjukkan tanda-tanda hidup secara biologis, fisik dan material. Semuanya dikatakan “hidup”, karena memiliki “nyawa” dan menunjukkan gerak-gerik yang menandakan hidup secara biologis, fisik dan material, yang dibedakan dengan segala yang “mati” atau “tak bernyawa”. Kedua, […]
Resiliensi dan sistem pertanian-pangan Indonesia
Tulisan ini adalah narasi personal saya atas makalah akademis yang saya susun untuk kegiatan diskusi di Pusat Analisis Sosial AKATIGA bulan Juni 2016 lalu. Makalah yang dimaksud dapat diunduh di sini: Makalah_Angga_AKATIGA. Kita berhenti sejenak di penghujung tahun 1997. Saat itu musim kemarau berkepanjangan. Banyak sawah tadah hujan praktis tidak berproduksi. Di tempat lain, air yang […]
Memandang evolusi, biologi dan moralitas
Sekira sebulan yang lalu, saya ditantang oleh rekan-rekan di grup DISKURSUS di Mesjid Salman ITB untuk menggali kembali apa yang telah saya pelajari di bangku kuliah dulu tentang teori evolusi. Merasa sudah tidak kompeten lagi untuk membahasnya dari kacamata biologi, saya pun mencoba menulis ulasan tentang teori evolusi sebagai seorang akademisi sosial. Dalam membahas tentang Darwin, […]
Pangan dalam cengkeraman kapitalisme
[Tulisan ini sebelumnya dipublikasi di majalah PRO:aktif Online Edisi Agustus 2014] Berbagai kasus tentang pangan dan pertanian di Indonesia bermunculan dalam 68 tahun sejak Indonesia merdeka. Penggundulan hutan dan konflik dengan masyarakat adat akibat perluasan lahan kelapa sawit di Kalimantan dan Sumatera, importasi jutaan ton beras yang mengancam kestabilan harga gabah antara petani padi […]