Kisah cangkul dan difusi inovasi

Ieu mah pacul nu abdi. Atos ti kapungkur di-anggé-na. Seukeutna tos pas. Nu saé mah diasahna gé ku taneuh. Gagangna gé tos raoseun, kanggo abdi mah. da kanggo Bapa mah bénten deui pacul nu saé nu kumaha téh, kedah dicobian nyalira.. Bagi siapapun yang berkecimpung di dunia penyuluh pertanian, teori difusi inovasi dari Everett Rogers […]

Berproses bersama Petani – sebuah catatan etnografi

Sejak enam bulan lalu, saya dan keluarga pindah ke desa. Kami membangun rumah kecil di sebuah kampung di tepian Bandung, bukan di komplek perumahan. Tidak ada niatan untuk mengokupansi pedesaan – pertimbangan utamanya hanyalah karena ini yang mampu kami beli dengan tabungan yang ada. Tidak jauh, jaraknya hanya 10an km sampai kota, tapi suasananya sama […]

Mencari ruang bermain

Tulisan ini menjadi pengantar untuk bahasan yang lebih detail tentang akses dan kedaulatan lahan di Jurnal Analisis Sosial AKATIGA vol. 23 No.2 tahun 2019. Artikel spesifik tersebut bisa diunduh di sini. Baca juga artikel menarik lainnya di sana! Hari ini saya merasa nostalgic. Saya ingat tiga puluh tahun yang lalu (saat saya berusia tujuh tahun, […]

Mengulas buku The Meritocracy Trap [Daniel Markovits, Penguin Press, 2019]

Di topik Stratifikasi Sosial di matakuliah Sosiologi Pertanian, saya biasanya mengajak mahasiswa keluar dari kelas dan bermain di lapangan. Metode permainannya sederhana: di tengah hari yang panas, saya mengajak mereka balap lari, dengan hadiah Teh Botol dingin menanti di garis Finish bagi yang tiba lebih dahulu. Tapi, lomba balap lari ini ada syarat dan ketentuannya. […]

Indonesia, (Covid19), dan mimpi besar kedaulatan pangan

Tulisan ini disiapkan untuk kegiatan Webinar yang diselenggarakan oleh Majalah Ganesha, PSIK dan Institut Sosial Humaniora Tiang Bendera di ITB, 22 Mei 2020. Pendahuluan: Covid-19 dan kerapuhan sistem pangan modern Susan Leigh Star, seorang sosiolog dari Amerika Serikat, pernah menulis, ‘krisis membukakan segala yang tersembunyi’. Di dalam studinya tentang ‘hal-hal membosankan’ (a study of boring […]

Pleidoi untuk para kucing

Tulisan ini sempat saya publish beberapa bulan lalu, tapi saya turunkan di tengah kondisi yang tidak menentu. Saya angkat lagi sekarang, semoga bisa menjadi bahan pelajaran bagi semua. Saya dapat berita duka bulan ini. Suatu kampus (yang saya tidak mau sebut namanya, jadi saya sebut saja the kampus) baru saja mengeluarkan kebijakan resmi terkait larangan […]

Coronavirus, Masyarakat dan Krisis Lingkungan Hidup: refleksi atas Modernitas

Tulisan ini disusun untuk kegiatan Seri Webinar yang akan diselenggarakan oleh MuDa Environmental Care dan EcoDeen. Pendahuluan Tulisan ini disusun tepat memasuki minggu ketiga penerapan kebijakan kerja dari rumah (work from home) oleh kantor saya, mengantisipasi penyebaran COVID-19 lebih luas di Indonesia, dan kota Bandung khususnya. Di dalam tiga minggu ini, lini masa di media […]

Memahami inkompatibilitas antara kearifan lokal dan pola hidup masyarakat modern

Tulisan ini dimuat di Majalah Pro:aktif Online Edisi Desember 2017: http://proaktif-online.blogspot.com/2017/12/opini-memahami-inkompatibilitas-antara_19.html. Tulisan ini juga menginspirasi elaborasi yang lebih dalam berjudul Indigenous Livelihood, sebagai Bab Buku di Routledge Handbook Regenerative Food Systems (Eds: Jessica Duncan, Michael Carolan & Hans Wiskerke), Penerbit Routledge [2020]. Kasus sengketa lahan dan diskriminasi terhadap masyarakat adat Sunda Wiwitan di Cigugur, Kabupaten Kuningan, […]